Anakanak SDN Ciledug Wetan, Cirebon, berjuang mengarungi sungai untuk bisa bersekolah. Mereka harus menyeberangi sungai dan sudah puluhan tahun sungai ini t
Apa Makna Peribahasa ā€œTak Ada Rotan Akar Pun Jadiā€? Hello Readers! Kali ini kita akan membahas sebuah peribahasa yang sangat populer di Indonesia, yaitu ā€œTak Ada Rotan Akar Pun Jadiā€. Apa sih makna dari peribahasa ini? Secara harfiah, peribahasa ini menyiratkan bahwa kita harus bisa mengatasi suatu masalah dengan cara apapun, meskipun itu berarti harus melakukannya tanpa alat atau bahan yang memadai. Dalam konteks yang lebih luas, peribahasa ini mengajarkan kita untuk menjadi fleksibel dan kreatif dalam menghadapi situasi sulit. Asal Usul Peribahasa ā€œTak Ada Rotan Akar Pun Jadiā€ Ternyata, asal usul peribahasa ini masih menjadi misteri. Beberapa sumber menyebutkan bahwa peribahasa ini berasal dari sebuah cerita rakyat tentang seorang petani yang ingin membuat rotan untuk membuat keranjang. Namun, ia tidak memiliki rotan yang cukup dan harus memutar otak untuk mengatasi masalah tersebut. Ia akhirnya mencabut akar-akar pohon untuk dijadikan rotan dan berhasil membuat keranjang yang indah. Sejak saat itu, peribahasa ā€œTak Ada Rotan Akar Pun Jadiā€ sering digunakan untuk menggambarkan kebijaksanaan dan kreativitas dalam menghadapi situasi sulit. Contoh Penggunaan Peribahasa ā€œTak Ada Rotan Akar Pun Jadiā€ Peribahasa ā€œTak Ada Rotan Akar Pun Jadiā€ sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks pekerjaan dan bisnis. Misalnya, ketika kita menghadapi kendala dalam mencari solusi untuk suatu masalah, kita bisa menggunakan peribahasa ini untuk menggambarkan bahwa kita harus tetap berusaha mencari jalan keluar meskipun terbatasnya sumber daya yang lainnya adalah ketika kita ingin memulai usaha baru, namun terkendala oleh modal yang terbatas. Dalam situasi seperti ini, kita bisa mengaplikasikan peribahasa ini dengan mencari cara-cara kreatif untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya, dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk mempromosikan produk kita secara gratis. Kesimpulan Dalam kesimpulannya, peribahasa ā€œTak Ada Rotan Akar Pun Jadiā€ mengajarkan kita untuk selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi situasi sulit, meskipun terbatasnya sumber daya yang dimiliki. Dalam kehidupan modern yang semakin kompleks, peribahasa ini menjadi semakin relevan dan penting untuk dijadikan pedoman dalam menghadapi berbagai macam kasih sudah membaca artikel ini, sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Lagisatu gerbang ke alam mistik adalah selepas pinjam duit member. Boleh dapatkan kopi bunian di sini

Sori Siregar*, KOMPAS, 22 Agu 2015 Dua peribahasa Indonesia hampir bersamaan bunyinya. Yang pertama ā€tiada rotan, akar pun jadiā€ yang bermakna, jika tak ada yang baik, yang jelek pun berguna. Yang kedua, ā€tiada rotan, akar pun bergunaā€ yang berarti bahwa apabila tak ada yang lebih baik, yang kurang baik pun boleh. Saya membaca ini dalam Kamus 5000 Peribahasa Indonesia yang ditulis Heroe Kasida Brataatmadja keluaran Penerbit Kanisius, Yogyakarta 1985. Perbedaan kedua peribahasa tersebut hanyalah pada kata jadi dan berguna. Maknanya sebenarnya sama. Dari peribahasa yang menggunakan kata rotan, tampaknya kedua peribahasa inilah yang paling populer. Karena populer, rasanya tak mungkin adaorang yang salah menuliskannya. Karena itu, ketika harian ini menulis peribahasa itu dengan pengertian sebaliknya, semula saya terkejut. Namun, hanya sebentar. Setelah itu saya berpikir bahwa ini adalah pelesetan atau lucu-lucuan. Mang Usil yang menulis di Rubrik Pojok Kompas, 22 April 2015 mengatakan ā€tiada akar, rotan pun bergunaā€. Nah, artinya berubah menjadi ā€jika tak ada yang jelek, yang baik pun jadiā€. Saya tidak yakin maksudnya seperti itu. Mang Usil menulis demikian untuk mengomentari pendapat Komisi III DPR yang menilai Budi Gunawan layak jadi wakil kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. Peribahasa yang digunakan Mang Usil itu mengingatkan saya kepada kalimat yang berbunyi ā€kalau bisa dibuat sulit, mengapa harus dipermudahā€. Seharusnya kalimat ini ditulis, ā€kalau bisa dibuat mudah, mengapa harus dipersulitā€. Ini juga dapat dianggap pelesetan karena masyarakat muak menyaksikan perilaku para pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya. Pelesetan memang sering membuat hati senang. Bahkan, dalam puisi pun pelesetan dapat dilakukan. Seingat saya penyair Taufiq Ismail dalam larik-larik puisinya pernah menulis ā€maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan kepanjanganā€. Seorang pengarang lainnya dengan enak mengatakan ā€berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersakit-sakit selamanyaā€. Apabila dihimpun, peribahasa yang dipelesetkan ini banyak sekali. Misalnya, ā€hidup segan, mati tak hendakā€ dipelesetkan menjadi ā€hidup segan, mati pun mauā€. ā€Ilmu lebih baik daripada hartaā€ menjadi ā€harta lebih baik daripada ilmuā€. ā€Biar lambat asal selamatā€ sudah lama berganti menjadi ā€boleh cepat asal selamatā€. ā€Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggahā€ dianggap tidak sesuai dengan kemajuan zaman karena itu dibuatlah ā€raja adil raja disembah, raja lalim juga disembahā€. Di negeri ini kan begitu. Pelesetan di atas tampaknya ada kaitannya dengan realitas sosial di sekitar kita. Yang menyusul ini demikian juga halnya. Komponis Cornel Simanjuntak tentu tidak main-main ketika menulis lirik lagu ā€Maju Tak Gentarā€. Namun, orang-orang yang gemar membuat pelesetan dengan seenaknya mengubah lirik ā€maju tak gentar membela yang benarā€ menjadi ā€maju tak gentar membela yang bayarā€. Pepatah yang berbunyi ā€sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percayaā€, menurut seorang aktivis layak diganti dengan ā€berkali-kali lancung ke ujian, tetap saja masih dipercayaā€. Pelesetor kalau saya boleh menggunakan kata ini yang gemar bercanda juga tak kehilangan rasa humor ketika mengatakan ā€bersatu kita teguh, bercerai kita kawin lagiā€. Pepatah atau peribahasa diwariskan oleh para pendahulu kita sebagai peringatan tak resmi, yang perlu mendapat perhatian. Karena itu, jika kita mendengar orang berbicara terlalu banyak, sedangkan pengetahuannya setempurung, kita akan segera diingatkan oleh peribahasa ā€tong kosong nyaring bunyinyaā€. Pelesetan yang banyak dilakukan terhadap pepatah sama sekali tidak bermaksud merendahkan, tetapi semata-mata dimaksudkan sebagai gurauan segar. Mang Usil juga mungkin bermaksud seperti itu. * Cerpenis Diterbitkan oleh Rubrik Bahasa Kumpulan artikel rubrik bahasa Indonesia dari berbagai media massa Lihat semua pos dari Rubrik Bahasa Telah Terbit 22 Agustus 20155 September 2015 Navigasi pos

Answer(1 of 4): Literally means "If there is no Rattan cane, Root is okay" It is an idiom to express "You can use other thing to meet the function to substitute something even though the quality is under the desire one" Rattan was use as a rope in the forest, while you can't find one you can us

Peribahasa lama TIADA ROTAN, AKAR PUN BERGUNA merupakan satu peribahasa yang sinonim dengan kehidupan masyarakat kita sejak dahulu. Peribahasa ini memberi makna atau maksud "Bila tidak ada barang yang baik, yang buruk pun berguna pula". Pembayang ini amat sesuai diambil oleh bijak pandai bahasa kita kerana mereka amat teliti dengan bagaimana hendak mengusahakan sesuatu itu agar maksud dicapai. Orang yang sering masuk hutan atau belukar untuk mencari kayu atau hasil hutan sering gunakan rotan untuk mengikat hasil seperti kayu ubatan, pucuk herba, buah-buahan hutan dan sebagainya. Bagaimana pun agak sukar kadang-kadang untuk menemui tumbuhan rotan yang sesuai untuk mengikat kayu kerana rotan hanya tumbuh dikawasan tertentu sahaja. Lazimnya batang rotan kecil amat sesuai dijadikan pengikat kerana ia mudah dilentur dan amat kuat dijadikan bahan pengikat. Jika tidak menjumpai rotan, lazimnya mereka akan mencari beberapa jenis akar kayu yang sesuai untuk dipotong dan dijadikan tali pengikat walau pun kualitinya tidak sama. Walau pun kebanyakan akar kayu tidak berapa kuat dan pendek ukurannya tetapi ia masih berfungsi juga untuk tujuan mengikat. Antara jenis akar atau batang yang boleh digunakan seperti tuba, akar kayu ara dan sebagainya. Apa pun artikel dalam "Anim Agro Technology" kali ini membincangkan tanaman dan tumbuhan rotan yang dikiaskan dalam peribahasa ini secara ilmiah. ROTAN Calamus spp merupakan sejenis tumbuhan dari keluarga Palma dari suku Calameae yang mempunyai 17 genus dan sekitar 611 spesies. Tumbuhan ini ada dalam hutan malar hijau kawasan tropika termasuk di Malaysia dan digunakan dalam industri perabut, hiasan serta lain-lain kegunaan. Rotan di Malaysia juga sering dikaitkan dengan kegunaannya untuk SEBATAN’ atau Canning’ bagi banduan-banduan yang menjalani hukuman sebatan. Genus rotan yang didapati adalah seperti Calamus; Calospatha; Ceratolobus; Daemonorops; Eremospatha; Eugeissonia; Korthalsia; Laccosperma; Metroxylon; Myrialepis; Oncocalamus; Pigafetta; Plectocomia; Plectomiopsis; Raphia; Zalacca; Zalacella. Rotan jenis Metroxylon pula sebenarnya masih satu genus dengan rotan tetapi ia adalah pokok sagu. Sementara rotan jenis Zalacca masih satu genus dengan salak. Daripada 611 spesies rotan yang ada didunia dilaporkan paling banyak terdapat di Indonesia iaitu sebanyak 246 spesies dimana di Malaysia 205, di Filipina 84, di Brunei 81, di Thailand 69, di India 60, di China 57, Papua New Guinea 42, Laos 29, Myanmar 27, Vietnam 21, Singapura 18, Cameroon 17, Equator Guinea 12, Bangladesh dan Nigeria 11, Sri Lanka 10, Australia 9, Angola 8, Bhutan, Ghana dan Zaire 7, beberapa negara di Afrika, Asia dan Asia Pasifik 5. Dari 205 spesies rotan yang ada di Malaysia didapati beberapa diantaranya merupakan rotan komersial yang kualitinya sangat baik. Antaranya saya sering dengar Rotan Manau Calamus manan, Rotan Lilin Calamus javensis, Rotan Irit Calamus trachycoleus, Rotan Jernang Besar Daemonorops draco dan juga Rotan Manis Daemonorops melanochaeta. Rotan Manis mungkin mendapat nama kerana spesis ini mempunyai umbut rebung yang manis dan enak dimasak sebagai sayur. Spesis batang rotan massif pula didapati berongga sama seperti buluh dan ianya banyak menyimpan air. Dalam hutan rimba kita boleh juga memenafaatkan rotan manis ini dengan pucuknya dipotong dan bahagian pangkalnya juga dipotong maka dari akar akan keluar air yang segar untuk diminum. Semasa saya masuk hutan Endau di Mersing pada 1999, saya telah diberitahu oleh Tok Batin Sangka a/k Cuka dan mendapati selain rasanya yang segar, air rotan ini juga mengandungi banyak kandungan zat yang menyihatkan dan menghilangkan kehausan. Batang rotan merupakan komoditi penting yang bernilai dipasaran tempatan dan antarabangsa. Penanaman Rotan Manau Calamus manan dan beberapa spesis rotan lain boleh menggunakan bahan tanaman Anak Sulur tunas pangkal batang tetapi cara penanaman rotan menggunakan benih dari BIJI BENIH adalah lebih mudah. Buah rotan adalah hampir serupa dengan Buah Salak cuma bentuknya agak bulat. Kulit buah rotan juga mempunyai sisik. Seperti halnya tumbuhan dari keluarga palmae, didapati buah rotan berada dalam tandan dan seludang dimana saiz buah bergantung dari saiz ukurlilit batang batang rotan. Daripada pemerhatian saya mendapati ada yang sebesar bola ping-pong dan yang kecil bersaiz kurang dari 1 cm ukurlilit. Buah rotan biasanya mempunyai biji tunggal dengan daging buah yang tipis dan rasanya sangat kelat. Walau pun begitu didapati binatang hutan banyak yang makan buah rotan yang makan dengan menelan bersama bijinya dan proses ini membantu menyebarluasan spesies rotan secara lebih efektif. Buah rotan yang akan digunakan sebagai benih perlu dipilih dari yang benar-benar sudah cukup tua. Buah ini perlu dipisahkan dari kulit serta daging buahnya yang sangat tipis itu dengan cara mengupas pulping. Caranya ialah dengan buah rotan diletak dalam keranjang yang kuat kemudian ditumbuk dengan alu kayu atau penumbuk yang berat. Kerja ini perlu dibuat dengan teliti dan pelahan2 agar kulit dan daging buah terkelupas tetapi bijinya tidak pecah. Buah yang telah dikupas kulit ini perlu ditapaikan dulu dengan cara dibiarkan dalam satu longgokan selama 24 jam. Setelah itu biji dicuci bersih dengan air yang mengalir. Pada waktu mencuci ini biji rotan boleh di pijak dengan kaki yang pakai kasut getah atau kasut but yang bersih. Pokok Rotan mempunyai masaalah serangan beberapa serangga perosak diantaranya seperti Ulat Makan Daun Lepidoptera spp, Kumbang Makan Batang Cerambycidae spp, Serangan Antraknos oleh Kulat Collectotricum spp; Fusarium spp, Culvularia spp., Cercospora spp dan sebagainya pada bahagian daun muda dan pucuk. Terdapat laporan berlaku serangan patah tengkuk oleh Kulat Perosak Pokok Rhizoctonia solani pada pokok rotan yang perlu dikawal dengan racuk kulat dan sebagainya. Cara menuai pokok rotan juga perlu cekap kerana duri rotan merbahaya jika tercucuk pada tubuh kita. Kajian dari beberapa buku menunjukkan pokok rotan yang telah berumur 15 tahun keatas mempunyai kualiti rotan yang baik untuk dituai. Bagaimana pun pokok rotan yang bermur 7-10 tahun akan dituai awal kerana ianya sudah dikira matang. Tanda-tanda batang rotan sudah matang adalah jika didapati batang rotan Cane sudah tidak ditutupi pelepah Licin sepanjang 12-15 meter panjang. Warna batang rotan lazimnya hijau kekuningan atau telah menjadi warna kuning terang dan keras serta padu. Cara menuai rotan dengan memotong pangkal perdu rotan dan kemudian ditarik serta dibersihkan dari duri, pelepah dan seludang. Bagi rotan saiz kecil ianya di gulong-gulong atau dilipat beberapa kali untuk dibawa keluar. Rotan yang bersaiz atau diameter besar dan kasar di potong sepanjang 3-4 meter dan diikat untuk dibawa keluar. Anda boleh baca tulisan saya mengenai ritan Sila klik disini dan Sila Klik disini. Semuga artikel ini memberi indo berguna kepada anda. Wasallam! TIADA ROTAN... AKAR BERGUNA... MENANAM ROTAN... SATU USAHA... HARGA ROTAN... MAHAL MENGGILA... BACA ARTIKEL...ASAL PERIBAHASA... By, M Anem, Senior Agronomist, Precint 11, Putrajaya, Wilayah Persekutuan, Putrajaya. 12 Safar 1437H 83K Likes, 331 Comments. TikTok video from Ester_Simanjuntak (@estersimanjuntak18): "Tak ada rotan akar pun jadišŸ™‚. Tak ada iban ito pun jadi😊". DJ You Broke Me First VinKy YT. Dari Wikiquote bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas. Loncat ke navigasi Loncat ke pencarianTak ada rotan, akar pun jadi sesuatu yang dapat diganti oleh sesuatu yang lainnya. Peribahasa Indonesia A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Diperoleh dari " Kategori Peribahasa Indonesia TakAda Rotan Akar Pun Jadi, Tak Ada Masker Pakai Celana Dalam Pun Oke/Sopir pakai celana dalam untuk gantikan masker/Facebook/ Abahe Fika (Facebook/ Abahe Fika) RIAU ONLINE, JAKARTA-Tidak ada rotan akar pun jadi. Pepatah ini dipakai seorang sopir pikap yang kesulitan mendapatkan masker bedah. Alih-alih menggunakan alternatif lain misalnya

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Semenjak bergabung dengan Kompasiana kegiatan menulis menjadi sebuah kebutuhan untukku. Layaknya seperti makan yang jika terlewatkan terasa ada yang kurang. Juga layaknya hutang yang jika belum dibayar maka akan meresahkan jiwa dan kegiatan menulis kini menjadi hutang bagiku yang harus ku bayar dan tunaikan setiap hari agar lunas. Aku sudah bertekad dalam diri untuk membuat 2 tulisan dalam sehari dan menyetorkannya kepada kompasiana. Pernah aku ingkar satu hari hanya membuat 1 tulisan maka keesokan harinya aku harus melunasi dengan 3 tulisan baru. Intinya bergabung dengan kompasiana membawa perubahan positif dalam diriku. Terimakasih mencapai kosistensi memang sulit dan selalu ada gangguan. Namun aku selalu berupaya untuk melakukan yang terbaik. Misal aku pernah kebingunan untuk menulis karena kehabisan ide. Seharian aku memikirkan ingin menulis apa namun tak juga kunjung bisa ku tulis. Aku mencoba membaca artikel orang lain, membaca buku, menonton youtube tetap saja hasilnya nihil. Hingga keesokan harinya aku memutuskan untuk bertemu dengan seorang teman untuk meminjam sebuah buku politik. Perjalanan menuju kampus yang lumayan jauh aku tempuh dengan berjalan kaki. Tanpa disangka apa yang aku lihat, dengar dan rasakan hari itu bisa menjadi sebuah ide cerita. Bahkan yang paling mengejutkan tulisan itu bisa menjadi artikel pilihan kompasiana. Sebagai pangkat junior tentu itu menjadi kebahagian tersendiri, hehehe. Selain itu kuota pun pernah menjadi kendala aku untuk mengirim tulisan. Pernah suatu hari ponsel jadulku tidak ada jaringan internet, ponsel I phone ku masuk ke dalam air, sialnya lagi wifi yang biasa aku akses di tempat kerja tidak bisa menolongku karena hari itu aku libur bekerja. Konyolnya lagi aku sudah tak punya uang sepeser pun. Aku terdiam dan berpikir sejenak, hingga munculah sebuah ide untuk menggunakan wifi semangat aku bergegas menuju kampus dengan berjalan kaki. Menerjang panasnya mentari siang itu, membiarkan keringat membanjiri tubuhku hingga kurelakan kakiku terluka karena di paksa berjalan jauh. Menahan hausnya dahaga karena persediaan air galon di kosan sudah habis. Tapi tidak apa, yang terpenting aku bisa melunasi hutangku untuk menulis dan jiwa ku bisa sedikit lirik lagu dari grup band Tulus yang berjudul Manusia Kuat seperti ini "Kau bisa patahkan kakiku tapi tidak mimpi-mimpiku. Kau bisa lumpuhkan tanganku tapi tidak mimpi-mimpiku. Kau bisa merebut senyumku tapi sungguh tak akan lama. Kau bisa merobek hatiku tapi aku tau obatnya. Kau bisa hitamkan putihku, kau takan gelapkan apapun. Kau bisa runtuhkan jalanku kan kutemukan jalan yang lain." Kurang lebih lirik lagu tersebut yang selalu memotivasi aku untuk selalu membuat tulisan, terlepas dari apapun yang mencoba menghalanginya. Tak ada rotan, akar pun jadi. Tak ada kuota, wifi pun jadi. heheheheSemangat berkarya untuk Indonesia! Lihat Hobby Selengkapnya

TakAda Rotan Akar Pun Jadi. By Chakrita Tambunan 16-01-2014. Tiga bulan pertama tinggal di Wolfville, Nova Scotia, Kanada, lidah ini sangat merindukan citarasa masakan Indonesia, terutama buatan ibu saya. Mengingat saya satu-satunya mahasiswa Indonesia di kampus, tak ada tempat bertanya, di mana bisa menemukan bumbu-bumbu Indonesia, atau
Dari Wikiquote bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas. Loncat ke navigasi Loncat ke pencarianTak ada rotan, akarpun jadi dalam keadaan terpaksa, kita harus kreatif untuk bisa memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan menggunakan alat atau cara cara yang tidak biasa alternatif Lihat pula[sunting] Calak-calak ganti asah, menunggu tukang belum datang Tak emas bungkal diasah Tak kayu jenjang dikeping Peribahasa Indonesia A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Diperoleh dari " Kategori Peribahasa Indonesia 5Uod.
  • 0blu96x3d5.pages.dev/313
  • 0blu96x3d5.pages.dev/496
  • 0blu96x3d5.pages.dev/312
  • 0blu96x3d5.pages.dev/51
  • 0blu96x3d5.pages.dev/105
  • 0blu96x3d5.pages.dev/77
  • 0blu96x3d5.pages.dev/361
  • 0blu96x3d5.pages.dev/479
  • tak ada akar rotan pun jadi