Tujuan Penelitian – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari karakteristik biografis terhadap kepuasan kerja dan kinerja individual serta apakah kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi antara karakteristik biografis dengan kinerja – Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dan data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 220 orang. Data dianalisis menggunakan analisis – 1 Tidak ada pengaruh karakteristik biografis terhadap kinerja individual, 2 Ada pengaruh karakteristik biografis dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja individual, dan 3 Kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi intervening antara karakteristik biografis dan kinerja individual Penelitian – Untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lainnya seperti karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya 2, 2017 Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya JMBS ISSN 1412-4521 2017 Available online at Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farlaa, Kosasih Zenb, Yuliansyah Diahc a Universitas Sriwijaya, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Indonesia. Email witafarla bUniversitas Sriwijaya, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Indonesia. Email kossasih_zen cUniversitas Sriwijaya, Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Indonesia. Email yuliansyah_diah ABSTRAK Tujuan Penelitian – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari karakteristik biografis terhadap kepuasan kerja dan kinerja individual serta apakah kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi antara karakteristik biografis dengan kinerja individual. Desain/Metodologi/Pendekatan – Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dan data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 220 orang. Data dianalisis menggunakan analisis jalur. Temuan – 1 Tidak ada pengaruh karakteristik biografis terhadap kinerja individual, 2 Ada pengaruh karakteristik biografis dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja individual, dan 3 Kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi intervening antara karakteristik biografis dan kinerja individual dosen. Keterbatasan Penelitian – Untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lainnya seperti karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi. Kata kunci karakteristik biografis, kepuasan kerja, kinerja individual. PENDAHULUAN Perguruan Tinggi dituntut untuk siap menghadapi tantangan globalisasi dengan menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dan berguna di era global. Agar dapat menghasilkan lulusan yang baik, Perguruan Tinggi harus memiliki dosen-dosen yang berkinerja baik pula. Setiap dosen merupakan seorang individu yang di dalam dirinya terdapat karakteristik biografis. Karakteristik biografis terdiri dari usia, gender, dan lama bekerja Robbins & Judge, 2013. Setiap variabel dari karakteristik biografis ini dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja dosen. Kinerja karyawan merupakan hasil yang dicapai oleh individu dalam melaksanakan pekerjaannya berdasarkan kecakapan, pengalaman, kesungguhan, dan waktu Hasibuan, 2011. Sedangkan kepuasan kerja adalah sebuah perasaan positif seorang karyawan terhadap pekerjaannya berdasarkan evaluasi dari karakteristik-karakteristik pekerjaan tersebut Robbins & Judge, 2013. Usia dan masa kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Sedangkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja karyawan Robbins & Judge, 2013. Sementara itu penelitian lain menemukan bahwa jenis kelamin, usia, masa kerja, dan pendidikan memiliki pengaruh pada kinerja karyawan tapi, jika dilihat berdasarkan kepuasan kerja, hanya jenis kelamin dan pendidikan saja yang memiliki pengaruh pada kepuasan kerja sedangkan usia dan masa kerja tidak berpengaruh Rehman, Ullah & Ul-Haq, 2015. Hasil penelitian Daryanto, Sagala, & Badiran 2015 menemukan bahwa karakteristik biografis yang meliputi umur, jenis kelamin, masa kerja, dan pendidikan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Sementara itu penelitian Andriyani & Zunaidah 2010 menemukan bahwa karakteristik biografis yang meliputi jenis kelamin gender, umur, status perkawinan, dan lama bekerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja. Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 89 Disisi lain, kepuasan kerja akan berdampak pada kinerja karyawan Robbins & Judge, 2013. Hasil penelitian Koesmono 2005, Engko 2008, Diana Sulianti 2009 dan Agustia 2011, menemukan bahwa kepuasan kerja seorang karyawan akan mempengaruhi kinerja karyawan secara positif dan signifikan. Universitas Sriwijaya seperti halnya Perguruan Tinggi pada umumnya memiliki banyak dosen dengan beragam karakteristik biografis. Jika dilihat dari usia, dosen Universitas Sriwijaya ada berusia mulai dari 25 tahun-an sampai lebih dari 60 tahun-an. Begitupula dengan masa kerja, ada yang masa kerjanya kurang dari sepuluh tahun, tapi ada pula yang sudah puluhan tahun. Begitupula jika dilihat dari tingkat pendidikan ada yang berpendidikan S2 dan ada juga yang berpendidikan S3. Melihat keadaan ini dan berdasarkan kajian-kajian diatas bahwa terdapat inkonsistensi antara pengaruh atau dampak karakteristik biografis terhadap kepuasan kerja dan kinerja individual, maka dirasakan perlu untuk dilakukan penelitian lanjutan agar dapat mempertegas hubungan antar variabel-variabel tersebut. KAJIAN PUSTAKA Karakteristik Biografis Setiap karyawan memiliki karakteristik biografis yang berbeda-beda. Usia, jenis kelamin, dan masa kerja termasuk dalam karakteristik biografis karyawan yang akan mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja karyawan Robbins & Judge, 2013. Usia Lebih dari 800 studi menemukan bahwa karyawan yang lebih tua akan merasa lebih puas pada pekerjaannya, tapi studi lain menunjukkan hubungan yang berbentuk U. Pada karyawan profesional kepuasan akan terus meningkat seiring bertambahnya usia, sebaliknya pada karyawan non profesional tingkat kepuasan akan turun pada usia setengah baya kemudian akan naik lagi pada tahun-tahun berikutnya. Sedangkan pada kinerja karyawan ada keyakinan bahwa kinerja merosot dengan meningkatnya usia Robbins & Judge, 2013. Jenis Kelamin Sebuah studi metaanalisis menemukan bahwa perempuan memperoleh nilai yang sedikit lebih tinggi dibandingkan laki-laki dalam ukuran-ukuran kinerja Robbins & Judge, 2013. Masa Kerja Masa kerja dinyatakan sebagai lamanya kerja seorang karyawan dimana masa kerja ini akan berdampak positif terhadap kinerja karyawan dan kepuasan kerja Robbins & Judge, 2013. Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan faktor penting dalam menentukan kemampuan kerja karyawan. Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan Hasibuan, 2011. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan sikap emosional karyawan, dimana karyawan merasa senang dan cinta pada pekerjaannya. Kepuasan kerja dicerminkan melalui moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja Hasibuan, 2011. Karyawan akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya, jika tingkat kepuasan kerja yang dirasakan tinggi, sebaliknya karyawan akan menunjukkan sikap yang negatif, jika merasa tidak puas pada pekerjaannya Ivancevich, Konopaske, & Matteson, 2014. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu 1 individual karyawan dan 2 pekerjaan itu sendiri. Faktor individual karyawan dapat berupa tingkat intelegensia IQ, usia, gender, keadaan fisik, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja. Sedangkan faktor pekerjaan Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 90 itu sendiri terdiri dari jenis pekerjaan, struktur organisasi, kedudukan, kesempatan untuk dipromosi dalam jabatan, dan hubungan sosial Mangkunegara, 2003. Dimensi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja karyawan dapat diukur oleh beberapa dimensi. Robbins & Judge 2013 menyebutkan dimensi kepuasan kerja karyawan terdiri dari gaji, promosi, pekerjaan itu sendiri, atasan, dan rekan kerja. Sedangkan Ivancevich et al. 2014 menambahkan kondisi pekerjaan dan keamanan pekerjaan sebagai faktor penyebab kepuasan kerja selain lima faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Kinerja Individual Karyawan Kinerja individual merupakan hasil yang diperoleh oleh seseorang dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya Mangkunegara, 2003. Kinerja individual merupakan gabungan dari unsur minat dan kemampuan, penerimaan atas delegasi tugas dan kemampuan, serta tingkat motivasi dan peran karyawan Hasibuan, 2011. Faktor internal dan faktor eksternal dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor internal berasal dari dalam diri karyawan dan berhubungan dengan sifat-sifat individu sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri karyawan, seperti sikap rekan kerja baik atasan maupun bawahan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi Mangkunegara, 2003. Dimensi Kinerja Individual Karyawan Robbins & Judge 2013 menyatakan ada enam unsur yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan, yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, ketepatan waktu kerja, efektivitas, tingkat kemandirian, dan hubungan interpersonal. Sedangkan Mathis & Jackson 2010 menyatakan indikator dalam menilai kinerja individual karyawan, meliputi kuantitas, kualitas, waktu penyelesaian, tingkat kehadiran, dan komunikasi. Hubungan Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Terdapat beberapa pendapat yang membahas hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Judge, Thoresen, Bono, & Patton 2001 berpendapat ada beberapa model yang menunjukkan korelasi antara kepuasan dengan kinerja individual, yaitu 1 kepuasan kerja menyebabkan kinerja individual, 2 kinerja karyawan menyebabkan kepuasaan kerja, 3 kepuasan kerja dan kinerja karyawan memiliki hubungan sebab akibat, 4 hubungan kinerja karyawan dan kepuasan kerja dimoderasi oleh variabel lain, dan 5 tidak terdapat hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Berdasarkan pada model pertama, karyawan yang puas cenderung memiliki kinerja yang tinggi begitupula sebaliknya. Koesmono 2005, Engko 2008, Diana Sulianti 2009 dan Agustia 2011 menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan karyawan dan kinerja individual. Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 91 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yang digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dari beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Sumber data adalah data primer, yaitu data yang didapat dengan melakukan pengumpulan data langsung kepada responden atau objek penelitian. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner atau angket dimana responden akan mengisi sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan. Kuesioner yang akan dibagikan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan untuk melihat valid atau tidaknya suatu kuesioner sedangkan uji reliabilitas untuk melihat konsistensi jawaban dari sebuah kuesioner. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah dosen Universitas Sriwijaya. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 220 orang dosen yang sedang aktif mengajar. Penentuan jumlah sampel ini berdasarkan pada jumlah sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael, dimana dengan jumlah populasi dosen Universitas Sriwijaya sebanyak 1269 orang, yang terdiri dari dosen tetap PNS sebanyak 1106 orang dan dosen tetap non PNS sebanyak 163 orang Mei 2017 dan dengan tingkat error 0,1 diperoleh jumlah sampel sebanyak 221 orang, dibulatkan menjadi 220 orang. Teknik Analisis Data dalam penelitian ini akan diolah dengan menggunakan Path Analysis analisis jalur. Path Analysis adalah perluasan dari multiple regression analysis yang digunakan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel. Sebelum dilakukan analisis jalur, data terlebih dahulu dirubah dari data berskala ordinal menjadi data berskala interval dengan menggunakan program Method of Succesive Interval MSI. Analisis regresi akan melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara bersama-sama uji F maupun secara parsial uji t. Uji F merupakan uji koefisien regresi secara bersama-sama yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika signifikansi 0,05. Persamaan regresi 1 yang didapat adalah Y = 0,060 X1. Pengaruh Karakteristik Biografis dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Tabel 5. Analisis Regresi Standardized Coefficient Beta Standardized Coefficient Beta Sumber data primer diolah, 2017 Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel diatas, karakteristik biografis dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja individual. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan uji F yang lebih kecil dari 0,05 0,00 0,05 dan nilai signifikan untuk kepuasan kerja yang lebih kecil dari 0,05 0,00 < 0,05. Persamaan regresi 2 yang didapat adalah Y = 0,002 X1 + 0,522 X2. Analisis Jalur Path Analysis Untuk mengetahui apakah variabel kepuasan kerja mampu menjadi variabel yang memediasi antara karakteristik biografis dan kinerja individual, maka dilakukan analisis intervening. Gambar 2. Analisis Jalur Jika melihat nilai koefisien antar variabel, nilai koefisien karakteristik biografis terhadap kinerja individual sebesar 0,002 sedangkan nilai koefisien karakteristik biografis terhadap kinerja individual melalui kepuasan kerja sebesar 0,060 x 0,522 = 0,031. Nilai 0,031 ini lebih besar dari nilai 0,002 sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan variabel yang mampu memediasi intervening antara karakteristik biografis dan kinerja individual. Temuan pada penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Andriyani & Zunaidah 2010 yang menemukan bahwa karakteristik biografis tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja individual. Artinya peningkatan usia, masa kerja, dan tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kinerja dosen dalam bekerja. Walaupun dosen tergolong usia muda, masa kerja yang masih sedikit, dan tingkat pendidikan masih S2, tapi tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang dosen. Begitupula dengan dosen yang sudah senior dan bergelar doktor, juga tetap Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 94 melaksanakan tugasnya sebagai seorang dosen yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penelitian Koesmono 2005, Engko 2008, Diana Sulianti 2009 dan Agustia 2011 menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan karyawan dan kinerja individual, hal ini sejalan dengan temuan pada penelitian ini. Dosen yang merasa puas dengan pekerjaannya akan memberikan kinerja yang lebih tinggi. Menurut Hasibuan 2011, kepuasan kerja karyawan dicerminkan melalui prestasi kerja Karyawan akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya, jika tingkat kepuasan kerja yang dirasakan tinggi. Begitupula sebaliknya, karyawan akan menunjukkan sikap yang negatif, jika merasa tidak puas pada pekerjaannya Ivancevich, Konopaske, & Matteson, 2014. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1. Tidak ada pengaruh karakteristik biografis terhadap kinerja individual, 2. Ada pengaruh karakteristik biografis dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja individual, 3. Kepuasan kerja mampu menjadi variabel mediasi antara karakteristik biografis dan kinerja individual dosen. KETERBATASAN DAN PENELITIAN LANJUTAN Untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lainnya seperti karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi. REFERENSI Agustia, D. 2011. Pengaruh Locus of Control Dan Perilaku Kepemimpinan Situsional Terhadap Prestasi Kerja Auditor Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Ekuitas, 151, 1–22. Andriyani, & Zunaidah. 2010. PENGARUH KARAKTERISTIK BIOGRAFIS DAN KEMAMPUAN KERJA INDIVIDUAL DOSEN TERHADAP KINERJA DOSEN. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis, 50–67. Daryanto, E., Sagala, S., & Badiran, M. 2015. The Influence Of Individual Characteristics And Job Characteristics On Vocational School Teachers’ Job Satisfaction In Province Of North Sumatera. IOSR Journal of Research & Method in Education Ver. III, 51, 2320–7388. Diana Sulianti K. L. Tobing. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 11, Engko, C. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Dengan Self Esteem Dan Self Efficacy Sebagai Variabel Intervening. Bisnis Dan Akuntansi, 101, 1–12. H. Teman Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 7, 171-188 Hasibuan, M. S. P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Jakarta Bumi Aksara. Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. 2014. Organizational Behavior and Management. Professional Safety, 4010, 36. Retrieved from Judge, T. A., Thoresen, C. J., Bono, J. E., & Patton, G. K. 2001. The Job Satisfaction-Job Performance Relationship A Qualitative and Quantitative Review. Psychological Bulletin, 1273, 376–407. Karakteristik Biografis dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja Wita Farla, Kosasih Zen, Yuliansyah M. Diah JMBS 2, 2017 Hal. 95 Mangkunegara, A. A. A. P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya. Mathis, R. L., & Jackson, J. H. 2010. Human Resource Management. Workforce Vol. 46. Rehman, A., Ullah, M. I., & Ul-Haq, M. A. 2015. The Influence of Individual Characteristics on Organization Performance and Job Satisfaction, 662, 119–137. Robbins, S. P., & Judge, T. A. 2013. Organizational Behavior. Pearson Education Limited Vol. 40. TENTANG PENULIS Penulis pertama Wita Farla merupakan salah satu dosen di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Penulis menempuh jenjang pendidikan Sarjana di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sriwijaya dan melanjutkan pendidikan Magister di Program Magister Manajemen Universitas Sriwijaya. Penulis tertarik dengan topik penelitian mengenai Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi. Beberapa penelitian yang telah penulis lakukan antara lain mengenai Kompetensi Dosen, Kepuasan Kerja Karyawan, dan Motivasi. Email witafarla Penulis kedua Kosasih Zen merupakan dosen senior di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Penulis menempuh jenjang pendidikan Magister di Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya. Penulis memiliki beberapa bidang keahlian di bidang Manajemen SDM seperti Merancang Struktur Organisasi, Melaksanakan Analisis jabatan, Merancang Sistem Penilaian kinerja, dan Pengembangan Organisasi. Beberapa penelitian yang telah penulis lakukan antara lain mengenai Sistem Penempatan Karyawan, Sistem Penilaian Kinerja Karyawan, dan Struktur Organisasi. Selain itu penulis juga sering diundang sebagai instruktur pada program pelatihan karyawan di perusahaan-perusahaan BUMN. Email kossasih_zen Penulis ketiga Yuliansyah Diah merupakan salah satu dosen senior di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Penulis menempuh jenjang pendidikan Magister di Program Magister Manajemen Universitas Sriwijaya. Penulis tertarik dengan topik penelitian mengenai Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi. Penulis sering diundang sebagai instruktur pada program pelatihan karyawan di perusahaan-perusahaan BUMN. Email yuliansyah_diah ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Dian AgustiaThis study aimed to prove the impact locus of control and situational leadership behavior to auditor job performance through job satisfaction. This study uses a quantitative approach that focused on testing the hypothesis. Independent variables are locus of control LOC, situational leadership behavior PKS, while the dependent variable are job satisfaction KK and job performance PKA. Data collection procedures in this study was done by a survey using a questionnaire. The respondent was the auditor in accounting firm in East Java. Data analysis techniques to test the research hypotheses are conducted using multiple linear regression analysis. Based on the test, the conclusions obtained are locus of control and situational leadership behavior simultaneously have a significant impact on job satisfaction. Partially, locus of control has no significant influence on job satisfaction but situational leadership behaviors has a significant influence on job satisfaction. Locus of control and situational leadership behavior simultaneously effect significantly on auditor job performance. Partially, locus of control has a significant effect on job performance, but the situational leadership behavior has no significant effect on job performance. Job satisfaction has a significant effect on auditor job performance. The study of locus of control effect on job performance through job satisfaction is not proven. The study proves that there is an indirect effect situational leadership behavior to auditor job performance through job satisfaction as an intervening variable. Agustina HanafiThe purpose of this study is to identify and analyse the influence of the individual characteristics and organization climate on job satisfaction and its impact on employee performance of PT. PLN Persero Region-S2JB Branch Lahat. This study takes 107 people as a sampling that conducted by census. Data analysis was performed with the Structural Equation Model SEM using Lisrel software. There are positives and significants effect in partially and simultaneously of individual characteristics variable and organization climate on job satisfaction and its impact on employee performance. Individual characteristics have dominant influence on job satisfaction and its impact to employee performance. The implications of managerial suggests, to increase employee performance is with increase in individual characteristics, organizational climate, and job satisfaction of employee. Individual characteristics can be enhanced by providing interpersonal skill training and placement employee according their skills. Besides, organizational climate can be increased with repairing work tools. Finally, to increase job satisfaction, training leadership for chairman can be Sulianti K. L. TobingThe purpose of this study was to examine the influence of organizational commitment towards work satisfaction and employee’s performance. The population of this study is the employee of PTPN III in North Sumatera who has a position at middle manager. There are 174 employees in population and the number of sample were 144 respondents. All data of the respective measurement items are tested with reliability and validity test based on Alpha Cronbach to the internal consistence by using SPSS program version 15. To analyze the structural equation model, the study uses AMOS 7. The model of relationship between the three variables studied shown that the organizational commitment that comprise of affective commitment, continuance commitment, normative commitmnet have a significant effect on employee’s performance with positive signs. Work satisfaction has significant effect and mediate the effect of organizational commitment on employee’s performance of PT Perkebunan Nusantara III in North SumateraTimothy A. JudgeCarl J. ThoresenJoyce E. BonoGregory K. PattonA qualitative and quantitative review of the relationship between job satisfaction and job performance is provided. The qualitative review is organized around 7 models that characterize past research on the relationship between job satisfaction and job performance. Although some models have received more support than have others, research has not provided conclusive confirmation or disconfirmation of any model, partly because of a lack of assimilation and integration in the literature. Research devoted to testing these models waned following 2 meta-analyses of the job satisfaction-job performance relationship. Because of limitations in these prior analyses and the misinterpretation of their findings, a new meta-analysis was conducted on 312 samples with a combined N of 54,417. The mean true correlation between overall job satisfaction and job performance was estimated to be .30. In light of these results and the qualitative review, an agenda for future research on the satisfaction-performance relationship is ChoirunissaPrayekti PrayektiEpsilandri SeptyariniThis study aims to determine the effect of job satisfaction on individual performance with self-efficacy as an intervening variable for employees of PT Nusantara Surya Sakti Yogyakarta. This type of research used in this research is descriptive quantitative. The population used is all employees of PT Nusantara Surya Sakti Yogyakarta as many as 55 employees. The sample in this study were all employees of PT Nusantara Surya Sakti Yogyakarta, as many as 55 employees. The sampling technique used was total sampling with data collection methods using a questionnaire. The data analysis technique in this study used simple linear regression. Based on the results of this study, job satisfaction has no significant positive effect on individual performance. Job satisfaction has significant positive effect on self efficacy and self efficacy has significant positive on individual performance. In this study, self efficacy as an intervening variable has a significant positive effect on job satisfaction on individual performance. Keywords Job Satisfaction, Individual Performance, and Self EfficacyC StancuLa profesion –formacion- docente es un tema crucial en los actuales debates educativos. La existencia de dos decretos y el desplazamiento del verdadero sentido del ser maestro reclaman de los analisis un ejercicio de comprension del orden discursivo oficial. La calidad es el sustrato de la sociedad de control. En este marco se agencia nuevas practicas de subjetivacion del maestro los cuales podriamos situar en la calidad, flexibilidad, adaptabilidad, eficiencia, eficacia. En cualquier caso, el esfuerzo por hacer del maestro un intelectual de la educacion fue borrado. La gran cuestion consiste en saber que discursos regula el saber del docente a la luz de la sociedad de control. Fabian SpöhrStephan A PadoschRecently, human resource development concepts have become more important in intensive care medicine. Motivationally oriented leadership is an essential part of this strategy. Of particular significance, leadership first of all means not to demotivate the personnel. Furthermore, a motivationally oriented leadership concept creates a framework in which the physicians' own motivation may thrive. Intensive care supervisory staff today should be familiar with mechanisms and potential of established motivational concepts and should be able to transfer them consequently into clinical practice. © Georg Thieme Verlag Stuttgart New Influence Of Individual Characteristics And Job Characteristics On Vocational School Teachers' Job Satisfaction In Province Of North SumateraE DaryantoS SagalaM BadiranDaryanto, E., Sagala, S., & Badiran, M. 2015. The Influence Of Individual Characteristics And Job Characteristics On Vocational School Teachers' Job Satisfaction In Province Of North Sumatera. IOSR Journal of Research & Method in Education Ver. III, 51, 2320-7388. KoesmonoH. Teman Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 7, 171-188
Berikutini termasuk unsur kebahasaan teks biografi, kecuali. A. KATA HUBUNG B. KATA KERJA C. WAKTU, AKTIFITAS DAN TEMAT D. KATA GANTI ORANG KETIGA E. KATA MAJEMUKalah. SD Berikut ini termasuk unsur kebahasaan teks biograf EE. Evamardiana E. 05 Oktober 2021 23:01.
- Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi adalah riwayat hidup seseoran yang ditulis oleh orang lain. Biografi biasanya memuat identitas dan peristiwa seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima serta permasalahan yang dihadapi. Uraian teks biografi, antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, pendidikan, organisasi, dan tentunya pengalaman hidup yang bisa dibagikan kepada khalayak pembaca. Ciri-ciri teks biografi Ciri khas yang membedakan teks biografi dengan teks lainnya adalah ceritanya ditulis berdasarkan fakta kisah hidup seseorang. Baca juga Apakah Teks Biografi Termasuk Cerita Ulang? Dilansir dari buku Teks dalam kajian Struktur dan Kebahasaan 2018 oleh Taufiqur Rahman, berikut ciri-ciri teks biografi, yaitu Memiliki isi kisah atau perjalanan hidup sesuai fakta pengalaman tokoh Ditulis dalam bentuk narasi Memiliki alur cerita Menceritakan peristiwa penting dari tokoh sehingga dapat dijadikan teladan bagi pembaca Menekankan struktur orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi Memiliki pola pengembangan teks kronologis Karakter tokoh dapat digambarkan secara langsung maupun tidak langsung. Struktur teks biografi Struktur teks biografi mencakup orientasi, peristiwa penting, dan reorientasi. Berikut penjelasannya Orientasi Memuat informasi umum sang tokoh, mulai dari nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, dan lain-lain. Selain itu, berisi latar belakang kehidupan tokoh, misalnya kisah masa kecil tokoh dan suasana dalam keluarga. Peristiwa penting Peristiwa penting disusun secara kronologis atau urutan waktu kejadian. Peristiwa yang ditulis merupakan peristiwa utama atau yang paling berkesan dialami tokoh. Reorientasi Berisi tanggapan evaluatif pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah dijabarkan sebelumnya. Baca juga Menulis Teks Biografi Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Unsurkebahasaan teks biografi : Kata Hubung; Merujuk Kata; Kata Kerja; Waktu, aktivitas dan tempat; Keterangan : KATA HUBUNG; Kata hubung atau kata sambung sering juga disebut dengankonjungsi, yaitu kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan kata lain dalam satu kalimat. Selain itu, kata hubung juga berfungsi untuk mengubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Menurutbuku Sugihastuti (2002:36) secara leksikal, plot atau alur adalah (a) rangkaian peristiwan yang direka dan dijalin dengan seksama dan menggerakkan jalan cerita melalui rumitan kearah klimaks dan selesaian; (b) jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab-akibat).Berbarengandengan meningkatnya petumbuhan kognitif, pendidikan mengembangkan peluang pekerjaan dan kemungkinan mendapatkan uang. Pekerjaan yang tumbuh paling cepat dan memberikan gaji terbaik biasanya mensyaratkan minimal strata satu (Bureau of Labor Standards, ).
lWe5VVw.